Kamis, 27 Agustus 2015

Minggu ke-2 Beli Tongkat (6)

Tidak berasa hari ini menjadi minggu ke-2 pasca operasi. Ini juga menjadi hari ke-2 tinggal di rumah. Seingat saya, pasca operasi saya diharuskan untuk tetap op-name selama enam hari. Itu adalah hari yang membosankan. Saya hanya bisa terbaring di atas kasur empuk dengan rutinitas yang itu-itu saja. Ik voel me vervelen. Ditambah lagi semua aktifitas bersih-bersih dan sebagainya saya lakukan dengan ikhlas saya lakukan di atas benda persegi panjang tersebut. Sekali-kali, terkadang saya beranikan melompat ke lantai untuk sekedar menghilangkan bosan. Tapi kaki saya terasa berat. Sangat berat.

Sekarang saya di rumah. Kembali ke kamar kesayangan saya. Hari ini saya lebih leluasa. Saya tidak lagi diharuskan untuk berbaring di atas kasur. Saya dibolehkan menggunakan tongkat untuk kesana-kemari. Saya gunakan tongkat yang ditopang oleh ketiak. Ada banyak pilihan tongkat sebenarnya. Namun pada kasus ACL, tongkat yang sebaiknya digunakan adalah tongkatyang ditopang oleh ketiak, bukan tongkat yang ditumpu oleh tangan.

Gerakan bertongkat saya masih sangat lambat. Saya belum terbiasa. Terkadang kalau salah-salah langkah kaki yang dioperasi terasa ngilu. Tapi tetap hati-hati aja.

Untuk kegiatan makan, mandi, ke toilet sudah bisa saya lakukan sendiri. Ada tongkat yang selalu menemani. Saat ini, tanpa tongkat saya apa atuh…. Nah, kalau mau mandi ada cara khusus yang biasa saya lakukan. Saya biasanya menutup bagian yang dioperasi dengan plastic dan saya ikat dengan tali plastic agar air tidak merembes pada tempat yang dijahit. Katanya dokternya kan ga boleh kena air. Untuk perbannya saya biasanya dua hari sekali. Kebetulan saya punya adik perempuan. Dia telaten lho. Sejak saya dirawat, dia menjadi perawat jadi-jadian. Alhamdulilah saya sangat terbantu.
Terakhir, meskipun sakit jangan lupa untuk shalat. Kaki di operasi itu bukan alasan untuk tidak shalat. Kan bisa duduk. Minimal sampai kaki ini sehat deh. Bersambung.... klik disini

Minggu, 16 Agustus 2015

Minggu ke-1: Proses Rehabilitasi Setelah Operasi ACL Ligament (5)

Minggu ini akan menjadi hari-hari terberat setelah operasi. Tidak ada rasa sakit yang harus dielukan, atau bosan dalam menanti kesembuhan. Bukan itu problemnya. Keadaan yang paling membuat saya harus ekstra bersabar adalah mencoba bertahan di atas kasur tanpa harus menggerakkan kaki (yang cidera) sedikitpun. Maksudnya, bukan kakinya yang tidak mau saya gerakkan. Tapi memang kaki sebelah kanan saya tidak bisa digerakkan sama sekali. Terbujur kaku begitu saja. Balutan perban sepanjang kaki semakin meyakinkan bahwa saya memang telah selesai menjalani operasi.

Segala aktifitas harus saya lakukan di atas kasur tempat saya terbaring. Syukur saja, kasur yang saya tempati memiliki ketebalan yang nyaman. Tidak seperti kasur di rumah atau dikosan dulu. Seharian saya tempati, permukaan kasurnya tidak akan mengempes akibat tindihan badan saya. Mulai dari makan, shalat dan bersih-bersih (baca: mck) harus dilakukan ditempat tidur. Jika dibayangkan, hidup akan berasa hambar. Tapi tidak apabila dijalani. Semuanya berjalan terasa mudah. Dinikmati saja.

Seingat saya, hingga 36jam setelah operasi, rasa kantuk masih sangat terasa. Kalaupun terbangun, itu tidak sepenuhnya sadar. Saya rasa, suntikan biusnya masih bereaksi. Baru setelah itu, sedikit demi sedikit rasa sakit mulai menjalar di bagian kaki kanan saya. Rasanya terkadang nyut-nyutan, namun diwaktu lain bisa keram atau perih. Kata dokter yang masuk dikeesokan harinya, rasa keram atau perih yang saya rasakan, berasal dari reaksi penyembuhan setelah operasi. Karena itu, kaki saya harus tetap berada dalam keadaan lurus dan tidak boleh tertekuk sama sekali.

Dokter menyarankan, selama masa tunggu pemulihan, saya dapat berlatih dengan cara-cara yang sederhana. Dimulai dari mencoba merasakan keberadaan lutut kemudian melakukan tarikan atau penegangan secara berulang. Karena masih pertama, jadi rasanya ngilu. Pada sesi ini, saya masih kesulitan untuk merasakan atau menegangkan otot bagian lutut. Seperti mati rasa.

Memasuki hari ketiga, proses terapi dapat dilanjutkan dengan latihan-latihan lain. Dengan keadaan kaki terbujur lurus, saya dilatih untuk mulai mengangkat bagian kaki yang cidera. Dengan cara menaruh bantalan kecil dibawat lutut sebagai pengganjal dan mempermudah proses latihan. Jadi, yang diangkat bukan satu batang kaki bagian kanan, bukan. Tapi hanya dari lutut hingga telapak kaki saja. Makanya dikasih bantalan dibawah lutut. Itu berfungsi sebagai penahan dan pendorong otot kaki saat bagian kaki bawah diangkat.

Karena itu, menurut dokter terapi disini, tidak ada latihan lain yang ditambahkan dalam masa satu minggu ini. Cukup dua bentuk itu saja. Sementara itu, saya coba searching video rehabilitasi cidera ligament, saya mendapatkan video yang berjudul “ACL REHABILITATION; FROM SURGERY BACK TO THE FIELD”. Kebetulan di RS tempat saya rawat inap, ada wifi gratis. Cepat banget downloadnya. Itu video ada beberapa sesi untuk sekian minggu. Jadi dapat dipraktekkan sesuai dengan kebutuhan perminggunya. Bagi yang berkebutuhan, coba saja download dengan link yang sudah saya tulis di atas. (..) bersambung